SHUTTERSTOCK |
Perempuan Gemar Merusak Rambut? | Perempuan senang merawat diri dan penampilan, termasuk urusan rambut. Mulai sekadar perawatan mingguan atau bulanan seperti hair spa, creambath, atau apapun nama perawatan standar untuk menyehatkan rambut. Namun tahukah Anda, perempuan lebih sering melakukan aktivitas yang merusak rambut dan kulit kepala?
Survei oleh US Census melalui TNS Global menunjukkan, perempuan usia 18-64 tahun di 11 negara menghabiskan 40 menit setiap harinya untuk merawat dan menata rambut. Hanya saja 30 menit dari total waktu tersebut dihabiskan untuk berbagai aktivitas merusak. Apa saja aktivitas yang merusak rambut? Survei ini menyebutkan, mencuci rambut dengan sampo yang tidak sesuai jenis dan kebutuhan rambut, blow dry, meluruskan rambut, bahkan hal sederhana seperti cara yang salah saat menyisir dan mengeringkan rambut dengan handuk bisa merusak rambut.
Dijelaskan lebih lanjut, perempuan cenderung mengeringkan rambut dengan cara digosok, bukan diperas dengan handuk. Sedangkan cara menyisir yang salah adalah jika dilakukan terlalu sering dengan sisir yang tak sesuai tipe rambut. Kebiasaan menyisir yang salah menyumbangkan 23 persen kerusakan rambut. Mengikat rambut terlalu lama dengan ikat rambut yang kencang dan keras juga menyakiti dan merusak rambut. Semua kesalahan yang dilakukan perempuan terhadap rambutnya ini membuat kutikula terangkat dan akhirnya rambut menjadi kering, kasar, kusut.
Meski perempuan gemar ke salon dan sibuk dengan berbagai perawatan, delapan dari 10 orang mengalami kerusakan rambut. Sementara hanya dua dari delapan perempuan yang peduli dan menyadari kerusakan serta melakukan sesuatu untuk memperbaikinya, dan enam dari mereka tidak melakukan apapun.
Rambut seorang perempuan memang sering terlihat gaya, namun ternyata belum tentu terjamin sehat rambutnya. Bagaimana dengan Anda? Seberapa peduli dengan rambut yang kerapkali tersiksa?
Sumber: Dove & Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar