Migran (Foto: WEB) |
Perempuan yang Sering Migrain Punya Bakat Gemuk | Waspadai jika punya anak perempuan yang sering migrain di usia dini. Kelak ketika tumbuh dewasa, anak itu cenderung lebih gemuk dibandingkan teman sebayanya. Penelitian membuktikan, migrain erat hubungannya dengan kegemukan pada wanita.
Diduga, migrain atau sakit kepala sebelah dapat memicu perubahan pola makan pada anak perempuan. Perubahan itu terjadi karena migrain biasanya disertai juga dengan gejala mual dan muntah, yang sesudah itu akan segera diikuti dengan rasa lapar.
Makin sering anak perempuan mengalami migrain, pola makan juga akan makin terpengaruh dalam arti menjadi lebih banyak makan. Lama kelamaan, anak tersebut lebih rentan menjadi gemuk karena pola makannya berbeda dengan anak perempuan yang tidak atau lebih jarang mengalami migrain.
Dugaan ini dibuktikan dalam penelitian Michelle A Williams dari University of Washington. Penelitian tersebut menyimpulkan, 4 dari 10 remaja putri berusia 18 tahun yang sering mengalami migrain punya berat badan rata-rata 10 kg lebih berat dibanding remaja lainnya.
Selain membuktikan bahwa migrain mempengaruhi risiko kegemukan, penelitian ini juga mengungkap hal yang sebaliknya yakni kegemukan juga mempengaruhi migrain. Buktinya, migrain menyerang 1 dari tiap 4 penderita obesitas sementara pada wanita normal hanya menyerang 1 dari tiap 6 orang.
"Dibandingkan pada wanita dengan berat badan normal, migrain lebih sering menyerang wanita yang mengalami obesitas," ungkap Williams dalam laporannya di jurnal Headache baru-baru ini, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (27/2/2011).
Hubungan antara migrain dengan kegemukan juga pernah diteliti sebelumnya pada tahun 2009. Ketika itu disimpulkan, migrain pada anak perempuan lebih cepat sembuh jika pengobatan yang diberikan disertai juga dengan diet atau program menurunkan berat badan.
Diduga, migrain atau sakit kepala sebelah dapat memicu perubahan pola makan pada anak perempuan. Perubahan itu terjadi karena migrain biasanya disertai juga dengan gejala mual dan muntah, yang sesudah itu akan segera diikuti dengan rasa lapar.
Makin sering anak perempuan mengalami migrain, pola makan juga akan makin terpengaruh dalam arti menjadi lebih banyak makan. Lama kelamaan, anak tersebut lebih rentan menjadi gemuk karena pola makannya berbeda dengan anak perempuan yang tidak atau lebih jarang mengalami migrain.
Dugaan ini dibuktikan dalam penelitian Michelle A Williams dari University of Washington. Penelitian tersebut menyimpulkan, 4 dari 10 remaja putri berusia 18 tahun yang sering mengalami migrain punya berat badan rata-rata 10 kg lebih berat dibanding remaja lainnya.
Selain membuktikan bahwa migrain mempengaruhi risiko kegemukan, penelitian ini juga mengungkap hal yang sebaliknya yakni kegemukan juga mempengaruhi migrain. Buktinya, migrain menyerang 1 dari tiap 4 penderita obesitas sementara pada wanita normal hanya menyerang 1 dari tiap 6 orang.
"Dibandingkan pada wanita dengan berat badan normal, migrain lebih sering menyerang wanita yang mengalami obesitas," ungkap Williams dalam laporannya di jurnal Headache baru-baru ini, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (27/2/2011).
Hubungan antara migrain dengan kegemukan juga pernah diteliti sebelumnya pada tahun 2009. Ketika itu disimpulkan, migrain pada anak perempuan lebih cepat sembuh jika pengobatan yang diberikan disertai juga dengan diet atau program menurunkan berat badan.
Sumber : DetikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar