Cinta Kami Diuji oleh Ancaman Tsunami

Shutterstock

Cinta Kami Diuji oleh Ancaman Tsunami | Saat hampir semua orang berlari menyelamatkan diri karena peringatan Tsunami di Manado, Sulawesi Utara, pasangan anak manusia ini tak beranjak sedikitpun dai tempat mereka berpijak. Mereka adalah Dekky Foke (25) dan Rini Langi (22) yang Jumat (11/3/2011) tadi malam melangsungkan resepsi pernikahan di Restoran Jumbo yang terletak dekat pesisir pantai Manado.

Bukan karena ketidaktahuan mereka akan peringatan tsunami. Namun komitmen mereka untuk sehidup-semati yang membuat mereka tetap tegar untuk tetap melangsungkan resepsi pernikahan yang sesuai waktu yang tertera pada undangan sama persis dengan waktu estimasi terjadinya terjadinya tsunami di Manado dan sekitarnya.

"Jujur kita panik dan sangat panik waktu dengan info peringatan," ujar Dekky Foke kepada Tribun Manado usai resepsi pernikahannya.

Pria yang sehari-hari berprofesi PNS Pemko Manado ini mengaku makin panik saat melihat orang-orang berhamburan ke Jalan untuk melarikan diri. "Tadi kita pikir ini latihan Tsunami drill untuk persiapan ARF-DiREx soalnya baru dari gereja sekitar jam stengah enam langsung menuju lokasi resepsi di Jumbo," kata Dekky.

Ia dan isterinya Rini akhirnya mendengarkan peringatan tsunami dari radio dan saat itu mereka sudah berada di Jumbo Restoran. "Terus terang kedua pihak keluarga kami sempat berembuk dan untunglah ada teman saya yang mengerti soal hitung-hitungan tsunami dan teman saya ini memberikan keyakinan bahwa air yang membawa tsunami tidak akan mencapai lokasi pesta," ungkapnya.

Bermodalkan spekulasi Dekky mengaku berserah pada rencana Tuhan. "Terus terang rencana pernikahan ini kita sudah doakan dan kita yakin Tuhan punya rencana apapun yang terjadi saat proses pernikahan ini," tuturnya.

Secara manusia, kata, Dekky dia dan isterinya Rini rasanya ingin menangis sejadi-jadinya. Apalagi saat melihat jumlah tamu yang sedikit padahal sudah jam 8 malam.

Acara pun dimulai pukul 21.00 walaupun hampir semua kursi tamu kosong. Dari perkiraan 500 undangan hanya sekitar 100 orang yang datang. Akhirnya makanan yang disiapkan melipah ruah terhidangkan dan bahkan ada yang tak tersentuh sendok.

"Ini cobaan terberat dan puji Tuhan kita mampu lewati. Mungkin ini bukti kekuatan komitmen dan janji suci cinta kami yang sudah disampaikan di altar gereja tadi," kata jebolan FISIP Unsrat ini.

Altin Tumengkol, Winsi Kuhu, Patrice Posuman yaitu rekan Dekky dan Rini mengatakan momen ini adalah momen bersejarah bagi kedua rekannya ini. "Ini baru bilang pasangan sejati," kata mereka.

Menurut Altin kehadirannya karena rasa persahabatan dan estimasinya soal tsunami. "Kalau sudah ajal mau lari kemana pun tetap tak bisa dihindari. Jadi melihat peluang kecil tsunami Jepang ke Sulut maka saya putuskan tetap hadiri resepsi teman karena ini sekali seuumur hidup," tutur mantan Ketua Senat FISIP Unsrat ini. 

Sumber: Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar