Ketika Justin Bieber Yatim Piatu

Foto: YouTube

Ketika Justin Bieber Yatim Piatu | Bagaimana kalau Justin Bieber, penyanyi yang sedang naik daun, bermain film dan memainkan peran sebagai anak yatim piatu yang jahat?


Ikuti saja serial CSI: Crime Scene Investigation. Produser serial itu meminta idola baru remaja itu untuk ambil bagian dalam serial musim ke-11.


Ia berperan sebagai Jason McCann, sosok remaja yatim-piatu yang bermasalah.

Bieber, yang dikabarkan menjalin asmara dengan Selena Gomez, muncul dua episode dalam serial CSI, yakni episode “Shock Wave”, dan “Targets of Obsession”.

Seperti apa aksinya, kanal AXN sejak 1 Maret 2011 telah menayangkan secara eksklusif hingga Kamis dan selanjutnya ditampilkan tiga kali seminggu (Selasa, Rabu, Kamis) pada pukul 21.00 wib.

Tayangan perdananya sendiri di Amerika Serikat ditonton oleh 15 juta pemirsa dan meraih peringkat pertama pada jam tayangnya. Ini membuktikan keberadaan Justin Bieber telah menaikkan rating serial tersebut secara signifikan.

Diakui Bieber, ia merasa senang bisa tampil memerankan sosok yang berseberangan dengan dirinya. Menjadi tokoh jahat, katanya, cukup memberinya tantangan. Seperti apa peran yang dimainkannya dan peran apa saja yang diidam-idamkannya, berikut perbincangannya seputar keterlibatannya dalam CSI.

Pertanyaan (P): Seperti apa cerita kamu dalam episode CSI?

Justin Bieber (JB): Ceritanya dimulai ketika aku mengebom sebuah acara pemakaman. Jahat banget ya? Aku meledakkan sebuah acara pemakaman dan dalam episode berikutnya aku bakal nge-bom lagi. Peristiwa peledakannya cukup mengerikan, lalu aku tertangkap dengan kakakku. Kakakku tuh yang sangat terobesi, meledakkan aparat kepolisian dan hal-hal lain yang menyeramkan. Ceritanya akan ada dalam episode kedua.

P: Apa yang membuatmu tertarik menerima pinangan terlibat CSI: Crime Scene Investigation?

JB: Pertama aku pikir ini adalah serial yang amat menarik. Aku sendiri suka acaranya. Aku mau melakukan sesuatu yang sangat menantang dan untukku. Serial ini benar-benar sangat menantang!

P: Tak takut digambarkan sebagai sosok jahat?

JB: Tidak. Malah senang sekali! Karena aku bukan orang jahat, jadi senang aja memerankan sosok jahat. Aku memang ingin memerankan karakter itu. Karena aku orang baik-baik, menyenangkan juga memerankan peran yang bertolak belakang. Menyenangkan untuk memerankan suatu yang beda dan berusaha nyaman melangkah keluar dari diri sendiri.

P: Bagaimana keluargamu melihat kamu dalam serial CSI?

JB: Wah, mereka sangat heboh! Semuanya memang suka, kakekku saja penggemar berat semua serial CSI, dari CSI: CSI: Crime Scene Investigation, CSI: New York sampai CSI: Miami. Mereka semua sangat senang melihat aku di serial ini.

P: Apa sih peran impian kamu?

JB: Aku ingin sekali bermain dalam (film) komedi dengan Will Ferrel. Bisa jadi anaknya, atau sesuatu yang kocak.

P: Bisakah kamu membandingkan akting dan menyanyi?

JB: Aku suka tampil untuk para penggemarku, di depan banyak orang dan aku bisa mengisi energi di sekitar. Berakting merupakan hal yang intim, seperti… Cuma ada aku dan beberapa kamera. Dan juga para aktor dan aktris. Menyenangkan juga, jadi harus bisa menggabungkan semuanya. Karena peranku sebagai remaja gila dalam episode tersebut, aku harus mengubah pikiranku seperti, menundukkan kepala dan tiba-tiba menengadah sambil memelototkan mata dengan raut jahat. (*)

Sumber: Tribunnews & Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar