Ilustrasi (Image: WEB) |
meraih sukses dulu ataukah merasa bahagia dulu
Pertanyaan ini mirip dengan pertanyaan : ”Mana yang duluan hadir kedunia, Telur atau ayam dulu?”
Umumnya kita semua akan berusaha keras untuk mencapai sukses kehidupan baik dibidang kesehatan, pekerjaan, harta kekayaan, perkawinan, punya anak…lebih dulu, barulah kita merasa bahagia lahir bathin.
Kehidupan modern membuat kita terpacu memenuhi standar “Life Style era modern”, setelah berhasil, barulah kita bernafas lega dan merasakan kebahagiaan.
Namun, berapa banyak yang mampu berhasil meraih mimpi memenuhi ambisinya memenuhi Life Style yang diinginkan…???, menurut hasil penelitian para pakar kejiwaan, ternyata di Indonesia tak lebih dari 25 % yang mampu memenuhi dreamnya mencapai Lfe Style yang didambakannya, sedangkan 75 %, gagal.
Karena itu, banyak sekali rakyat Indonesia yang menderita stress, depresi, psikosomatis, dan berbagai penyakit kejiwaan lainnya, sehingga sekarang ini berbagai tindakan kekerasan, perkelahian antar geng, antar kampung, antar agama, antar suku, antar golongan kepentingan terjadi dimana mana.
Business Rumah Sakit merupakan bisnis yang sangat menguntungkan di Indonesia, karena sangat banyak penduduk yang menderita sakit…bahkan praktisi pengobatan kesehatan alternatifpun sekarang bagaikan jamur dimusim hujan, ada dimana mana dan lakukeras.
Bahkan bagi orang kaya, Rumah Sakit Elizabeth di daerah Orchad Singapura bagaikan tempat wisata paling popular, sehingga menurut data disana, mayoritas pasien Elizabeth adalah warga negara Indonesia.
Setelah saya pelajari fenomena banyaknya penduduk Indonesia yang menderita sakit kejiwaan belakangan ini, dengan membaca berbagai referensi, baik dibuku maupun internet, ditambah pengalaman sendiri, akhirnya saya menemukan bahwa ada salah persepsi dalam pikiran mayoritas penduduk Indonesia….apakah salah persepsi tersebut?
Ternyata kuncinya sangat sederhana, yaitu kebanyakan terlalu terobsesi bahwa kita harus bisa mencapai sukses dulu, baru bisa meraih bahagia.
Celakanya, semakin kita mengejar kebahagiaan melalui sukses dulu, kebahagiaan itu malahan semakin sulit diraih, karena tolok ukur kita ttg kebahagiaan, terus naik dan naik terus….bagaikan seekor kuda yang mengejar rumput yang diikat digantungkan didepan kepalanya….bagaikan kita mengejar bayangan kita sendiri.
Lalu apa yang harus kita lakukan agar bisa meraih kebahagiaan hidup?
Ternyata sangat sederhana dan simpel, karena “Perasaan Bahagia” itu letaknya berada dalam “Hati Sanubari Kita Sendiri…”….artinya, kita harus melakukan “Inner Journey..”….melakukan perjalanan kedalam Lubuk Hati Kita Yang Paling Dalam…bukan “Outer Journey…”.
Bagaimana caranya melakukan “Inner Journey”…?
1. Pertama tama lakukan puasa wajib bulan Ramadhan secara tertib dan disiplin, bukan hanya sebagai kewajiban, tapi juga harus diyakini sebagi suatu kebutuhan kita untuk melatih mengendalikan hawa nafsu duniawi, termasuk seluruh panca indera kita: mata, telinga, lidah, kulit, hidung….
2. Setelah kita terlatih melakukan puasa wajib dengan disiplin, kita tambah dengan puasa Senin Kamis yang dianjurkan agama Islam, tujuannya utk meningkatkan kemampuan sinergi pikiran dan hati sanubari kita yang disebut kekuatan “Mental”, dalam mengalahkan hawa nafsu duniawi kita yang terkait denga semua rangsangan dari luar…
3. Kemudian kita melakukan berbagai diet yang akan meningkatkan daya tahan kita akan rangsangan nafsu duniawi: berpantang mo-li-mo secara konsisten…( molimo:…maling, madon, mabuk, main judi, madat).
4. Kemudian kita tingkatkan dengan berdiet/menjauhi makanan dan minuman yang mengandung resiko merusak kesehatan antara lain: Rokok, Kopi, Alkohol, Kolesterol tinggi, zat pengawet, zat pewarna, zat penyedap..
5. Lakukan olah raga aerobik secara rutin, minimal 3 kali seminggu berupa: Lari/joging, berenang, sepak bola, tennis, sepeda, beladiri, bulu tangkis, volley, tenis meja…selam minimal satu jam nonstop…
6. Melakukan pengecekan kesehatan rutin minimal 6 bulan sekali ke laboratorium, agar tahu dengan akurat kondisi kesehatan kita, karena : “Hanya dalam tubuh yang sehat akan terdapat jiwa yang sehat”….karena,kalau kita sehat, maka akan lebih mudah merasakan bahagia, daripada mereka yang menderita sakit ….
7. Rajin menengok handai taulan, saudara, kerabat, yang sedang menderita sakit, dan melayat orang yang meninggal dunia, agar kita sering melihat dan menyaksikan peristiwa yang menyedihkan yang menimpa orang lain…
8. Ikut aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti Donor darah, relawan bencana alam dan sejenisnya…
Yang saya uraikan diatas adalah sebagian dari upaya kita menumbuh kembangkan daya tahan mental kita terhadap serangan dan gangguan hawa nafsu duniawi yang akan menyeret kita kedalam kondisi: Stress, Depresi, Psikosomatis dan berbagai jenis sakit kejiwaan yang akan menulitkan kita meraih “Kebahagiaan Hidup”..
Berbagai usaha yang bersifat fisik diatas, harus disertai Kemauan Keras kita untuk selalu penuh kepercayaan diri dalam menghadapai berbagai macam kesulitan hidup…
Kita harus melatih diri agar tidak tergantung pada apapun dan siapapun dalam hidup kita kecuali kepada “Kemampuan Diri Sendiri” dan “Tuhan”….
Dengan sering melakukan berbagai latihan mengatasi rasa lapar, haus, hawa nafsu birahi, kebiasaan yang tak sehat, kita akan mudah merasakan perasaan bahagia dan kepuasan batin walau dalam keadaan sangat darurat dan berkekurangan…
Berbagai latihan militer sebenarnya sangat baik untuk melatih mental kita agar kuat menghadapi berbagai tantangan, hambatan, gangguan dan ancaman dalam kehidupan sehari hari…
Latihan Long March yang berjarak puluhan kilometer dalam sehari, selama 3 hari berturut turut secara nonstop…, latihan merangkak dan merayap beberapa ratus meter dibawah pagar kawat berduri sambil ditembaki peluru tajam diatas kepala, tidur didalam kubangan air lubang pertahanan semalam suntuk, terjun dari pesawt terbang yang sedang terbang, melakukan survival baik dihutan maupun rawa laut tanpa diberi suplai makanan oleh pelatih selama beberapa hari, tidur diatas pohon dll, akan membuat kita akan sangat mudah merasakan kenikmatan hidup, kebahagiaan hidup, walau hanya harus tidur diatas ieldbed tanpa kasur, makan nasi jagung tanpa lauk, minum air sungai yang tak jelas steril atau tidak…
Kalau anda pernah mengalami latihan terjun payung dari pesawat terbang yang sedang terbang diudara, dimana kalau anda ada kesalahan, akibatnya adalah anda akan berisiko menghadapi kematian, lalu anda melakukan berbagai latihan persiapan sampai pelaksanaan terjun dari pesawat, lalu ternyata anda berhasil dan selamat, anda tak jadi mati…apakah yang anda nikmati saat itu?…Kita akan merasakan Kenikmatan dan Kebahagiaan tak terkira…melebihi “Pengalaman Menikmati Malam Pertama Sebagai Pengantin…!!!”..
Jadi, menurut pengalaman saya pribadi, kalau ingin betul betul menghargai betapa bernilai dan betapa indahnya karunia Tuhan yang bernama”Kehidupan”…adalah harus berani bereksperimen mengalami: “Near Death Experiment…”.
Jadi kebahagiaan kita letaknya berada dalam “mental” kita, berada didalam Pikiran dan Hati Nurani kita yang paling dalam….
Ternyata, menurut pengalaman pribadi saya, setelah kita mampu merasakan rasa bahagia, rasa nyaman, walau kita dalam keadaan tertekan, terjepit, terhina, dizalimi, difitnah, dimusuhi, kelaparan, kehausan, capai. kekuranga, tak punya uang, serba kekurangan secara materi, makaakhirnya masalah “Kesuksesan MeraihHidupYang Bermakna”, hanya masalah waktu saja…pasti Great Life akan menghampiri kita tanpa harus kita kejar lagi…!!!
“Kalau kita mampu melakukan olah fisik dan batin sehingga kita mampu menjadi manusia yang bisa bertahan hidup dan nyaman dalam kondisi sangat minimal, maka kita telah bermetamorfosa menjadi manusia baru yang tangguh, yang tak perlu lagi mengejar kebahagiaan dengan susah payah, karena rasa bahagia akan menghampirinya tanpa dikejar…”
Sumber: Tirtaamijaya.wordpress.com
SETUJU...
BalasHapus